Pengaruh Perputaran Modal Kerja pada perusahaan
Modal kerja merupakan salah satu faktor penting dalam perusahaan. Modal
kerja adalah aktiva lancar yang mudah diuangkan dan dipergunakan untuk
kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. Jumlah modal kerja yang
baik dalam suatu perusahaan adalah jumlah modal kerja yang cukup atau
sesuai dengan jumlah dana yang dibutuhkan perusahaan untuk membiayai
aktivitas operasionalnya. Modal kerja yang telah dikeluarkan diharapkan
dapat kembali masuk menjadi kas perusahaan dalam jangka waktu yang
pendek, lalu segera dipergunakan lagi untuk membiayai operasional
perusahaan. Demikian modal kerja akan berputar terus menerus selama
perusahaan itu hidup. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh
perputaran modal kerja terhadap rentabilitas perusahaan. Apakah jumlah
modal kerja memiliki hubungan dan pengaruh dalam meningkatkan
rentabilitas. Penelitian yang dilakukan penulis adalah pada Semen
Gresik Tbk dan PT. Holcim Indonesia Tbk.
Hasil penelitian dengan rasio modal kerja dan rasio rentabilitas menunjukkan bahwa pada 5 periode yaitu tahun 2006 sampai dengan 2010, PT. Semen Gresik Tbk dan PT. Holcim Indonesia Tbk sudah efisien dalam mengelola modal kerjanya. Hal ini dibuktikan dengan perputaran modal kerja yang semakin meningkat maka laba perusahaan pun ikut meningkat.
Hubungan dan pengaruh relatif signifikan tiap tahunnya, menunjukkan bahwa turun naiknya jumlah modal kerja dan perputaran modal kerja akan mempengaruhi laba dan rentabilitas. Jika perputaran modal kerja naik maka laba yang dihasilkan akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya jika perputaran modal kerja menurun maka rentabilitas akan mengalami penurunan pula. Oleh karena itu sebaiknya pengelolaan jumlah modal kerja pada PT. Semen Gresik Tbk dan PT. Holcim Indonesia tetap dipertahankan namun PT. Semen Gresik Tbk dan PT. Holcim Indonesia harus lebih efisien dalam biaya sehingga tingkat rentabilitas perusahaan mengalami kenaikan(http://lib.stiekesatuan.ac.id/index.php?p=show_detail&id=6694)
Hasil penelitian dengan rasio modal kerja dan rasio rentabilitas menunjukkan bahwa pada 5 periode yaitu tahun 2006 sampai dengan 2010, PT. Semen Gresik Tbk dan PT. Holcim Indonesia Tbk sudah efisien dalam mengelola modal kerjanya. Hal ini dibuktikan dengan perputaran modal kerja yang semakin meningkat maka laba perusahaan pun ikut meningkat.
Hubungan dan pengaruh relatif signifikan tiap tahunnya, menunjukkan bahwa turun naiknya jumlah modal kerja dan perputaran modal kerja akan mempengaruhi laba dan rentabilitas. Jika perputaran modal kerja naik maka laba yang dihasilkan akan mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya jika perputaran modal kerja menurun maka rentabilitas akan mengalami penurunan pula. Oleh karena itu sebaiknya pengelolaan jumlah modal kerja pada PT. Semen Gresik Tbk dan PT. Holcim Indonesia tetap dipertahankan namun PT. Semen Gresik Tbk dan PT. Holcim Indonesia harus lebih efisien dalam biaya sehingga tingkat rentabilitas perusahaan mengalami kenaikan(http://lib.stiekesatuan.ac.id/index.php?p=show_detail&id=6694)
Komentar
Posting Komentar
Apa pendapatmu mengenai ini?