Pembelanjaan jangka pendek

1. Kas
Sejumlah dana yang ada dalam perusahaan diwujudkan dalam bentuk kas, terutama untuk membayar gaji, dan rekening-rekening lainnya. Dalam pengelolaan kas terdapat suatu prinsip umum yang harus dipegang oleh manajer. Prinsip tersebut adalah meminimumkan jumlah kas yang diperlukan untuk kegiatan perusahaan, dan memaksimumkan jumlah dana untuk investasi yang dapat menghasilkan bunga. Sebaiknya jumlah kas berkisar antara 5% sampai 10% dari jumlah aktiva lancer.

Aliran Kas
Pada mulanya kas itu ditimbulkan oleh adanya penjualan. Pembentukkan elemen kas itu dapat juga dilakukan dengan menjual saham kepada pemilik modal atau dapat meminjam dana dari kreditur yang berupa utang. Sebagian dari aliran kas keluar terjadi dalam proses produksi dan terdiri atas pembayaran bahan, tenaga kerja, serta biaya tidak langsung. Hasil aktiva dari proses produksi tersebut berupa persediaan barang jadi yang jika dijual akan mengawali aliran kas lagi.

Anggaran Kas
Tanggung jawab manajer dalam pengelolaan aliran kas perusahaan meliputi:
a. Membuat kepastian bahwa kas selalu tersedia bilamana diperlukan
b. Memanfaatkan kas untuk memaksimumkan pendapatan bunga.
Untuk menunjang tujuan-tujuan tersebut, perlu dibuat anggaran kas yang memperlihatkan penerimaan dan pengeluarannya.

2. Surat-surat Berharga
Manajer keuangan yang sedang memelihara keseimbangan antara likuiditas dan profitabilitas (kemampuan untuk mendapatkan laba) mempunyai alternatif untuk cenderung memegang jumlah kas yang lebih besar, ia dapat menginvestasikan kas tersebut ke dalam surat-surat berharga yang dapat menghasilkan bunga. Salah satu jenis surat berharga yang banyak beredar di Indonesia adalah Sertifikat deposito (certificates of deposit). Sertifikat deposit merupakan tanda bukti kewajiban membayar yang dikeluarkan oleh bank komersial.

3. Piutang
Untuk mempertahankan pembeli yang ada dan untuk menarik pembeli baru, banyak perusahaan yang memberikan atau mengenakan pembayaran secara kredit kepada mereka. Jadi, bagi perusahaan piutang ini sering terjadi dari adanya penjualan kredit kepada pembeli yang jumlahnya dapat mencapai 20% dari seluruh aktiva.

4. Persediaan
Investasi dapat dilakukan secara terus-menerus dalam bentuk persediaan bahan, persediaan barang dalam proses atau barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi. Jumlah dana yang ditanamkan dalam persediaan dapat berubah-ubah sepanjang tahun.

Penggunaan Dana Jangka Panjang

Aktiva tetap dapat berupa:
1. Tanah yang dimiliki oleh perusahaan merupakan aktiva tetap dengan jangka waktu yang tidak terbatas.
2. Bangunan yang dimiliki oleh perusahaan harus ditentukan umurnya. Kemudian perusahaan harus menyisihkan sejumlah dana setiap tahun dari penghasilannya. Dana yang disisihkan tersebut dinamakan penyusutan atau depresiasi.
3. Peralatan yang dimiliki oleh perusahaan berupa mesin, alat angkut dalam pabrik, dan peralatan lain yang dipakai dalam produksi.
Semakin kecil jumlah pembelian dalam rupiah, semakin rendah pula tingkatan manajemen yang mengambil keputusan dalam pembelian tersebut.
Analisis Investasi Aktiva Tetap
Setiap investasi dana perusahaan ke dalam aktiva tetap memerlukan suatu analisis. Analisis tersebut bertujuan melihat apakah investasi itu dapat memberi kontribusi yang cukup baik terhadap pencapaian tujuan perusahaan.

Terdapat tiga metode analisis investasi yaitu:
a. Metode net present value (NPV)
b. Metode internal rate of return (IRR)
c. Metode pay off period (POP)

Metode perhitungan nilai uang beberapa waktu yang akan datang ini dapat dipergunakan pula untuk menghitung berapa nilai penerimaan yang akan diterima di waktu yang akan datang, pada saat sekarang, dan dikenal sebagai present value.
Masalah time value of money dipengaruhi oleh tiga faktor, salah satu dari ketiga faktor tersebut tidak diketahui, sedangkan dua yang lain diketahui. Faktor-faktor tersebut adalah:
a. Nilai uang pada saat ini (present value)
b. Nilai uang yang akan datangan
c. Tingkat bunga (tingkat rate of return)

Macam-macam Sumber Dana

Sumber dana perusahaan dapat dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu:
1. Berasal dari dalam perusahaan. Pembelanjaan dengan sumber dana dari dalam perusahaan ini disebut pembelanjaan intern, yang meliputi:
• Penggunaan Laba perusahaan
• Penggunaan cadangan
• Penggunaan laba yang tidak dibagi/ditahan
Selain pembelanjaan intern, penggunaan dana yang berasal dari dalam perusahaan ini juga ada yang disebut pembelanjaan intensif. Pembelanjaan ini menggunakan dana dari penyusutan aktiva tetap.
2. Berasal dari luar perusahaan. Pembelanjaan dengan sumber dana dari luar perusahaan ini disebut pembelanjaan ekstern, yang meliputi :
• Dana dari pemilik/peserta. Dana ini biasanya diwujudkan dalam bentuk saham, dan pembelanjaannya disebut pembelanjaan sendiri.
• Dana dari utang/pinjaman yang dapat berupa utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Pembelanjaan ini disebut pembelanjaan asing.

Pemilihan Sumber Dana
Beberapa alternative yang dapat dipilih adalah:
1. Menggunakan dana intern saja
2. Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham
3. Menggunakan dana ekstern dengan mencari pinjaman/kredit (kredit jangka panjang saja, kredit jangka pendek saja, atau kedua-duanya)
4. Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham dan mencari pinjaman.
5. Menggunakan dana intern dan ekstern.

Sumber Dana Intern

Cara yang paling mudah untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan adalah dengan cara mengambil dana yang sudah tersedia di perusahaan. Tetapi dana intern ini biasanya sangat terbatas. Jika digunakan sendiri kurang menguntungkan, dana intern ini dapat diinvestasikan pada sector lain seperti pembelian saham atau obligasi dari perusahaan lain.
Apabila perusahaan menghadapi maslah seperti itu, pemecahannya dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip opportunity cost, yaitu dengan memberikan beban bunga pada dana milik sendiri yang dipakai sendiri.

Sumber Dana Ekstern

Sumber dana ekstern dapat berasal dari modal sendiri dan kredit. Kredit dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu : kredit jangka pendek dan kredit jangka panjang.
1. Kredit jangka pendek adalah kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun. Yang termasuk kredit jangka pendek :
• Kredit rekening Koran
• Kredit Belening
• Kredit Wesel
• Kredit penjual
• Kredit Pembeli
• Aksep
2. Kredit jangka panjang adalah kredit yang jangka waktunya lebih dari satu tahun. Yang termasuk dalam kredit jangka panjang adalah:
• Hipotik
• Obligasi
• Kredit Bank
• Kredit dari Negara Lain

Optimisasi Modal

Untuk menentukan apakah sebaiknya mengambil kredit jangka pendek atau kredit jangka panjang, perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor berikut ini :
1. Bunga Kredit Jangka Pendek
2. Bunga Kredit Jangka Panjang
3. Bunga Simpanan Bank
4. Jangka Waktu Pemakaian Modal
5. Jangka Kritis

Kredit Lembaga Keuangan
Kredit yang diajukan oleh perusahaan akan disetujui apabila perusahaan tersebut dianggap “layak” untuk diberi. Hal ini harus dibuktikan dengan suatu studi kelayakan (feasibility study) dan syarat-syarat lain yang biasa disebut dengan 4C yaitu:
1. Capital
2. Capability
3. Collateral
4. Character
Kredit Kelayakan
Keputusan presiden (kepres) No.14 A dikeluarkan oleh Pemerintah dengan tujuan membantu pengusaha golongan ekonomi lemah. Kredit ini tidak harus dijamin dengan harta tetap, cukup dengan surat perintah kerja (SPK) dari pemberi kerja (bouwheer). Besarnya kredit sangat terbatas, yaitu 30% dari kontrak kerja yang ditandatangani.
Likuiditas Dan Solvabilitas
Untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya, kreditur dapat melihat pada neraca perusahaan. Alat pengukur yang digunakan adalah : Likuiditas dan Solvabilitas.
Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya setiap saat.
Kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi:
a. Mampu membayar utang-utangnya pada setiap saat ditagih. Kemampuan ini disebut likuiditas badan usaha.
b. Mampu membiayai operasi perusahaan sehari-hari. Kemampuan ini disebut likuiditas perusahaan.
Aktiva lancer adalah aktiva/kekayaan perusahaan yang dapat dengan segera dicairkan dalam bentuk uang tunai. Termasuk dalam kategori aktiva lancer ini adalah:
• Kas
• Bank
• Surat-surat berharga
• Piutang
• Persediaan Barang
Utang lancar adalah semua utang jangka pendek perusahaan. Tujuan dari quick ratio adalah untuk mengetahui jumlah kekayaan yang dapat dengan cepat dicairkan dalam bentuk uang tunai.
Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya pada saat perusahaan dilikuiditasi/dibubarkan. Dengan demikian, ditinjau dari likuiditas dan solvabilitas, perusahaan mempunyai beberapa kemungkinan :
a. Solvabel - likuid
b. Insolvabel - likuid
c. Solvabel - illikuid
d. Insolvabel - illikuid
Rentabilitas
Rentabilitas adalah kemampuan menghasilkan laba dari sejumlah dana yang dipakai untuk menghasilkan laba tersebut. Financial leverage yaitu masalah apakah di dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan akan menggunakan modal asing (kredit) ataukah modal sendiri. Ada dua macam rentabilitas, yaitu : rentabilitas ekonomis dan rentabilitas modal sendiri.
Rentabilitas Ekonomis
Rentabilitas ekonomis merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari keseluruhan modal, baik modal asing maupun modal sendiri, yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.
Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas modal sendiri merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.


Saham

Saham perusahaan dapat dibedakan ke dalam dua golongan yaitu:
1. Saham Biasa
Saham biasa merupakan bentuk pemilikan tanpa hak istimewa. Artinya, para pemilik akan memperoleh pembagian keuntungan (dalam bentuk dividen) hanya apabila perusahaan memperoleh laba.
2. Saham Preferen
Saham preferen merupakan bentuk pemilikan dengan hak istimewa. Hak-hak istimewa yang ada pada pemegang saham preferen ini adalah:
• Pembagian dividen yang didahulukan
• Pembagian dividen kumulatif
• Pembagian kekayaan yang didahulukan

Obligasi
Obligasi merupakan surat perjanjian utang yang sengaja dikeluarkan oleh perusahaan sebagai salah satu sumber dana ekstern. Sifat-sifat dari obligasi:
• Dapat diperjual belikan
• Terdapat kewajiban untuk mengembalikan pokok pinjamannya
• Terdapat kewajiban untuk membayar bunga
• Terdapat jangka waktu yang pasti
Jenis-jenis obligasi:
1. Sesuai dengan pihak yang mengeluarkan:
a. Obligasi umum
b. Obligasi perusahaan
2. Sesuai dengan karakter jaminan:
a. Obligasi tanpa jaminan
b. Obligasi dengan jaminan
Selain jenis-jenis obligasi tersebut, masih ada jenis yang lain yaitu:
a. Coupon bond
b. Registered bond
c. Callabel bond
d. Convertible bond

Pasar Modal
Sesuai dengan sifatnya, saham dan obligasi dapat diperjual belikan. Perusahaan-perusahaan yang menjual saham dan obligasi kepada masyarakat (going public), harus memenuhi beberapa persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah. Salah satu syaratnya adalah perusahaan yang bersangkutan tidak boleh menjual surat berharga langsung kepada masyarakat, tetapi harus melalui lembaga perantara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Crows Zero Film geng sekolah

Kebangkitan ekonomi korea selatan

Facebook ngechat / kirim pesan sendiri, virus bahaya.