Should You Choose I (ONESHOOT)

Author : Nda Jumpers
Cast : Nakayama Yuka, Yamada Ryosuke, Shida Mirai, Arioka Daiki
Genre : angst, romance, friendship
Rating : PG 13+
Summary : seorang gadis yang diam-diam jatuh cinta kepada seorang sahabatnya. Namun, sayangnya sahabatnya itu telah memiliki pacar. Sehingga, gadis itu menyembunyikan perasaan cintanya itu dalam-dalam.

 
Pagi itu terlihat 3 orang siswa SMA sedang berjalan bersama-sama untuk pergi ke sekolah. Mereka begitu bersemangat. Senyum canda tawa terus terlontar dari mulut 2 orang anak laki-laki yang sedang merangkul pundak seorang perempuan yang ikut serta dalam canda tawa itu. Dan tak terasa, mereka kini sudah sampai di sekolah dan merekapun segera berlari memasuki kelas yang sebentar lagi bel akan berbunyi.

“akhirnya sampai dengan tepat waktu” ucap gadis itu sambil meletakkan tasnya di atas meja dan langsung duduk di kursinya. Begitu juga 2 orang laki-laki itu yang mengikuti adegan gadis itu.

“Yuka, kau sudah mengerjakan pr fisika?” Tanya Ryosuke sambil mengeluarkan bukunya dari dalam tas.
“sudah” jawab gadis itu yang juga mengeluarkan bukunya dari dalam tas.

“aku pinjam” Daiki langsung merampas buku pr fisika milik yuka dari tangan yuka.
“Hoii, aku dulu” ucap ryosuke yang berusaha mengambil buku itu.

Gadis itu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah sahabatnya itu. Dan saat itu pula dia terus memperhatikan diri Ryosuke yang selalu membuatnya tersenyum dengan tingkah kekanak-kanakkannya itu serta perhatiannya itu melebihi dari seorang sahabat kepada gadis itu. Berbeda dengan Daiki yang tingkahnya sedikit cuek tetapi anaknya baik dan humoris.

“sudah, sudah, biar adil bukunya aku letak tengah-tengah biar kalian bisa sama-sama mengerjakannya” ucap yuka yang langsung merampas bukunya dari tangan daiki. Ryosuke dan Daiki pun langsung tertegun melihat reaksi yuka. Dan mereka pun langsung duduk di kursi.

“daritadi kan kayak begini kan bagus, nggak musti berebut kayak tadi” ucap yuka sekali lagi sambil berkacak pinggang. Dan yuka kembali duduk di kursinya dengan tenang.

Tak lama kemudian, bel tanda masukpun berbunyi. Siswa siswi mengikuti pelajaran dengan hikmat di kelas masing-masing. Saat jam pelajaran sedang berlangsung, tiba-tiba hp ryosuke bergetar. Sebuah email masuk saat itu juga secara diam-diam dia langsung membuka email itu tanpa sepengetahuan sensei yang saat itu sedang menjelaskan.

From : Shida Mirai

“Pulang sekolah aku ingin bertemu denganmu di belakang sekolah”

Dengan segera Ryosuke membalas email gadis itu dan langsung memasukkan hpnya ke dalam saku celananya. Entah apa saat itu yang di rasakan ryosuke, mungkin dia sedang kasmaran kepada gadis yang di panggil Mirai itu. Yuka yang sedari tadi melihat ryosuke yang sedang tersenyum-senyum sendiri merasa heran. Tidak biasanya ryosuke tersenyum-senyum sendiri di saat suasana kelas yang sedang tenang di saat itu.

Waktu pun larut hingga bel tanda pulang pun berbunyi. Ryosuke bergegas memasukkan perlengkapan sekolahnya ke dalam tas. Dan segera berlari keluar kelas tanpa pamit kepada Yuka dan Daiki. Setelah beberapa saat, Daiki dan Yuka melihat ke arah meja Ryosuke yang sudah kosong.

“kemana ryosuke?” Tanya Daiki sambil menghampiri Yuka. Yuka menggelengkan kepalanya tanpa mengeluarkan sepatah katapun. 

“ya sudahlah, ayo kita pulang” Daiki menarik tangan Yuka keluar dari kelas yang sudah kosong.

Di sepanjang perjalanan pulang, Yuka hanya berdiam diri. Daiki yang sedari tadi mengoceh di abaikan olehnya. Di dalam pikirannya hanya memikirkan Ryosuke. Kemana Ryosuke? Kenapa dia tiba-tiba menghilang saat pulang sekolah? Itulah pertanyaan yang sedang melanda di pikiran Yuka. Tiba-tiba Daiki mencubit pipi chubby Yuka hingga Yuka berteriak histeris.

                “kyaaaaaaaaaaaaaa Daiki, itaii yo”.

                “kau dengar tidak aku ngomong apaan tadi?” Tanya Daiki dengan wajah kesal karena pembicaraannya di abaikan oleh Yuka. Yuka mengelus-elus pipinya yang merah bagaikan tomat merah karena ulah kekejaman tangan Daiki. Dengan muka lemas Yuka menggelengkan kepalanya.

                “dasar kau ini” ucap Daiki menghela napas.

                “Ryosuke kemana lagi? Ngilang kayak setan saja, awas kalau ketemu aku beri dia pelajaran” muka kesal Daiki semakin terlihat sangar saat dia mengucapkan kata-kata itu.

                “sudahlah, mungkin dia lagi sibuk, ayo kita pulang” ucap Yuka sambil melangkah pergi meninggalkan Daiki.

                “Hoi Yuka tunggu” ujar Daiki mengejar langkah Yuka.

                Di sebuah tempat tepatnya di belakang sekolah, Ryosuke dan Mirai sedang duduk berdua sambil menikmati hembusan angin sore yang begitu dingin. Ryosuke menggengam erat tangan Mirai seolah dia tidak ingin melepaskan tangan gadis itu.

                “Hontou ni arigatou na, kau mau menerima cintaku” ucap Ryosuke dengan senyum khasnya.

                “Douita, aku sangat mencintaimu Ryosuke” ucap Mirai bahagia sambil menatap Ryosuke sambil tersenyum manis.

                “aku juga mencintaimu” Ryosuke mengecup tangan Mirai.

Hari itu Ryosuke dan Mirai resmi jadian, betapa senangnya hati Ryosuke saat itu telah mendapatkan hati Mirai. Namun, hari itu pula Yuka merasa resah dengan dirinya yang masih memikirkan Ryosuke. Tiba-tiba hp Yuka bergetar, nama Ryosuke muncul di layar hpnya. Lalu dia mengangkat telpon itu.

“mo…..” belum sempat yuka mengucapkan kata itu. Suara teriakan Ryosuke sudah menjabari telinga Yuka. Alhasil Yuka menjauhkan ponselnya itu dari telinganya. Setelah beberapa saat barulah dia meletakan kembali hpnya itu ke telinganya.

“Hoi, kau mau membuat telingaku tuli ya” omel yuka kepada Ryosuke.

“Hehehe gomen, aku sedang bahagia” ucap Ryosuke.

“bahagia, bahagia kenapa? Dan kenapa tadi saat pulang sekolah tiba-tiba kau menghilang?” Yuka memberikan pertanyaan yang bertubi-tubi.

“satu-satu dong Yuka nanya nya” balas Ryosuke dengan sedikit omelan.

“tadi maaf aku buru-buru pulang karena aku mau ketemuan sama Mirai”

“Mirai, kau ketemu dengan Mirai” jantung yuka seolah berdetak melemah saat mendengarkan Ryosuke bicara tentang dia bertemu dengan Mirai.

“Iya, dan kau tahu tidak? Aku dan Mirai udah jadian” ucap Ryosuke dengan nada bahagia. 

Kini hati yuka bagaikan tersambar petir dan hancur berkeping-keping, tubuhnya terasa kaku, bibirnya menjadi kelu untuk mengucapkan kata-kata. Kini hanya diam dan rasa sakit hati yang menyelimuti pikiran dan perasaan yuka mendengar orang yang dia cintai telah memiliki kekasih hati.

“moshi-moshi, yuka kau masih di sana kan?” Tanya Ryosuke heran.

Airmata yuka kini tidak bisa di bendung lagi, butiran demi butiran membasahi pipinya. Dan segera mereject telpon Ryosuke dan melemparkan hpnya ke tempat tidur.

“baka, baka yuka, seharusnya kau sadar dari dulu bahwa ryosuke tidak mencintaimu, kau hanya sahabatnya, bukan orang yang dia cintai lebih dari seorang pacar, baka” yuka mengucapkan kata-kata itu sambil duduk di ranjangnya dengan suara isakan tangisnya.

Esok paginya seperti biasa, Yuka berangkat ke sekolah seperti biasa. Namun kali ini dia hanya berangkat berdua dengan Daiki. Wajahnya tidak bersemangat seperti hari kemarin. Dia terlihat murung, Daiki yang sedari tadi hanya menghela napas dan menyamai langkah kakinya dengan Yuka.

Dan semenjak Ryosuke berpacaran dengan Mirai, Ryosuke jarang bergabung dengan mereka berdua. Bahkan Ryosuke tidak ada lagi berkontak lagi dengan mereka. Ryosuke kini telah di sibukan oleh pacarnya itu.

"hahh, rasanya sepi setelah Ryosuke sibuk dengan pacarnya, kita hanya tinggal berdua" ucap Daiki.

Hari demi hari di lalui oleh Yuka dan Daiki tanpa seorang diri Ryosuke. Pada suatu hari tepatnya saat Yuka dan Daiki duduk di atas atap sekolah. Daiki memberanikan diri untuk menanyakan perasaan Yuka kepada terhadap Ryosuke.

“Yuka, aku ingin menanyakan sesuatu padamu?” ucap Daiki menolah ke arah Yuka. Yuka yang saat itu sedang melihat suasana sunset pun mengalihkan pandangannya ke arah Daiki dengan tatapan polos dan kembali lagi melihat suasana sunset yang sempat tertunda.

“mau nanya apa?” yuka berbalik bertanya kepada Daiki.

“apa kau mencintai Ryosuke?” pertanyaan Daiki membuat Yuka terkejut, lidahnya seolah membeku untuk menjawab pertanyaan Daiki.

“jawab aku yuka” ucap Daiki yang kini sudah ada di hadapan Yuka. Yuka menundukkan kepalanya, butiran bening mulai membasahi pipinya. 

Daiki pun meraih tubuh Yuka dan mendekap tubuh Yuka di dalam pelukannya, kini suara isak tangis yuka pun pecah dalam pelukan daiki. Daiki semakin mempererat pelukannya agar yuka merasa tenang.

“menangislah, menangislah sepuasmu sampai kau merasa tenang” bisik Daiki ke telinga Yuka.

kau harusnya memilih aku
yang lebih mampu menyayangimu, berada di sampingmu
kau harusnya memilih aku
tinggalkan dia, lupakan dia, datanglah kepadaku

Terry_Harusnya Kau Memilih Aku



Daiki POV’s 

kau tak pantas tuk disakiti, kau pantas tuk dicintai,
bodohnya dia yang meninggalkanmu
demi cinta yang tak pasti 


kau harusnya memilih aku
yang lebih mampu menyayangimu, berada di sampingmu
kau harusnya memilih aku
tinggalkan dia, lupakan dia, datanglah kepadaku

the end

 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Crows Zero Film geng sekolah

Kebangkitan ekonomi korea selatan

Facebook ngechat / kirim pesan sendiri, virus bahaya.